Soal:
1.
Globalisasi ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
namun juga ditandai dengan pengaruh lembaga-lembaga masyarakat internasional /
Negara-negara maju yang ikut mengatur dalam percaturan politik, ekonomi, sosial
budaya serta pertahanan dan keamanan.
Bagaimana mempertahankan semangat perjuangan bangsa
yang telah di tunjukkan pada kemerdekaan 17 agustus 1945, ditengah-tengah
pengaruh era globalisasi?
Jawab :
Semangat kebangsaan merupakan daya dorong dan
motivasi yang berperan kuat dalam tahap perjuangan mengisi dan mempenahankan
kemerdekaan dengan pembangunan segala bidang. Dalam perkembangan sejarah bangsa
Indonesia, tidak mustahil bahwa di masa mendatang akan timbul ancaman dan
bahaya terhadap keberadaan NKRI sepeni yang pernah dialami di masa lalu. Untuk
menanggulangi masalah tersebut, diperlukan semangat kebangsaan dengan
intensitas tinggi seperti dalam tahap perjuangan fisik perang kemerdekaan tahun
1945-1949.
Menunjukkan prilaku yang sesuai dengan semangat kebangsaan, mendeskripsikan makna nasionalisme, dan patriotisme, dan menunjukkan sikap positif terhadap patriotisme Indonesia, serta pada akhirnya kalian mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
Menunjukkan prilaku yang sesuai dengan semangat kebangsaan, mendeskripsikan makna nasionalisme, dan patriotisme, dan menunjukkan sikap positif terhadap patriotisme Indonesia, serta pada akhirnya kalian mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
Oleh sebab itu yang perlu dipupuk pada dasarnya
adalah jati diri Bangsa Indonesia. Beberapa esensi jatidiri antara lain :
a) Bangsa Indonesia
Sebagai Bangsa Pejuang dan Anti Penjajah.
Sebagaimana tercatat dalam sejarah perjuangan
kemerdekaan, telah menjadi pelajaran dan melegitimasi citra Bangsa Indonesia,
dimata dunia, bahwa Bangsa Indonesia akan tetap dikenal sebagai bangsa yang
anti penjajah dan rela berkorban bagi kejayaan bangsanya. Semangat ini dipupuk
terus dengan penerusan implementasi nilai-nilai, melalui wahana pendidikan di
berbagai strata bagi generasi penerus bangsa.
Tidak boleh bosan-bosan menanamkan sikap anti penjajah ini bagi generasi muda, karena di pundak merekalah masa depan bangsa ini akan kita wariskan.
Tidak boleh bosan-bosan menanamkan sikap anti penjajah ini bagi generasi muda, karena di pundak merekalah masa depan bangsa ini akan kita wariskan.
b) Bangsa Indonesia
Cinta damai dan Lebih Cinta Kemerdekaan.
Dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif,
senantiasa terus menggalang persatuan dunia menuju pada tata kehidupan dunia
yang lebih damai dan sejahtera. Itulah jati diri Bangsa Indonesia sebagai
lambang Nasionalisme dan sekaligus Internasionalisme sebagai bangsa yang aktif
dan turut serta untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi.
Di dalam situasi seperti sekarang ini dimana dunia sedang “terancam perang” di berbagai belahan benua, maka di pandang perlu Indonesia tampil dan memelopori usaha-usaha perdamaian melalui berbagai forum Internasional bersama-sama bangsa lain yang sejalan.
Di dalam situasi seperti sekarang ini dimana dunia sedang “terancam perang” di berbagai belahan benua, maka di pandang perlu Indonesia tampil dan memelopori usaha-usaha perdamaian melalui berbagai forum Internasional bersama-sama bangsa lain yang sejalan.
c) Sebagai Bangsa
Indonesia yang Berbudaya Luhur ramah dan bersahabatan.
Keluhuran budaya Indonesia terletak pada karakter
dan citra bangsa yang ramah dan bersahabat. Karena kita anti penjajah dan cinta
perdamaian, maka memupuk pesahabatan antar bangsa menjadi motivasi dan
langkah-langkah kongkrit untuk merealisasikan cita-cita perdamaian. Budaya
demikian itu terus di pupuk, di kembangkan dan dipromosikan ke semua bangsa di
dunia ini, agar keberadaan Indonesia dan perannya dapat mengangkat derajat dan
martabat bangsa Indonesia.
Budaya Nasional yang merupakan akumulasi dari puncak-puncak budaya daerah, hendaknya terus dapat dipelihara dan dijaga kelestariannya. Hanya bangsa yang bisa mempertahankan jati diri dan budaya Nasionalnya yang akan bisa menjadi bangsa yang besar.
Budaya Nasional yang merupakan akumulasi dari puncak-puncak budaya daerah, hendaknya terus dapat dipelihara dan dijaga kelestariannya. Hanya bangsa yang bisa mempertahankan jati diri dan budaya Nasionalnya yang akan bisa menjadi bangsa yang besar.
d) Kesetaraan dan
Kemandirian Perlu Dipupuk Terus Untuk Mengejar Ketinggalan.
Martabat Bangsa Indonesia adalah ingin
setara/sejajar dengan bangsa-bangsa lain, oleh karena itu upaya untuk mengejar
kemajuan dan kemandirian adalah suatu tekad dan semangat yang tidak boleh
terputus sekalipun menghadapi berbagai kendala. Persaingan antar bangsa akan
semakin terlihat pada persaingan kualitas sumber daya manusianya dan bukan saja
pada sumber daya alamnya.
2. Pendidikan
kewarganegaraan yang berhasil akan menumbuhkan sikap beriman, berbudi pekerti
luhur, rasional, professional dan aktif dalam kegiatan prositif demi
kepentingan bangsa.
Bagaimana penerapan anda sebagai mahasiswa yang
telah mempelajari, pendidikan kewarganegaraan kedalam kehidupan anda?
Jawab :
Pendidikan Kewarganegaraan
adalah Pendidikan Kepribadian Mahasiswa agar menjadi warga Negara yang baik,
sebagai calon sarjana adalah calon pemimpin yang berbudi pekerti luhur dan
berwawasan kebangasaan. Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai
wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar
pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan zaman, serta Undang Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis
Kompetensi tahun 2004 serta Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian
Mata Pelajaran Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan
Menengah Umum. Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga
negara yang baik. Sedangkan tujuan pembelajaran mata pelajaran PKn, menurut
Mulysa (2007) adalah untuk menjadikan siswa :
1.
Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan
hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.
2.
Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung
jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan
3.
Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersam
dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi dengan baik
Peranan seorang mahasiswa adalah dengan
memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat bersatu dan damai
walaupun berbeda agama, suku, dan budaya. Dalam upaya mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi karakteristik yang
baik bagi Indonesia. Masa depan kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan oleh
generasi muda terdidik dan terlatih, apalagi mereka adalah generasi yang banyak
mendapatkan berbagai pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan Tinggi
tentang tema-tema pembangunan bangsa. Karena pemudalah yang dapat merubah
pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi
terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang
berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat.
Aksi nyata mahasiswa dalam melestarikan Pancasila dapat dilakukan dengan sederhana namun pasti berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, mulai dari sila pertama sampai sila kelima.
Sumber :
https://waspadaindonesia.wordpress.com/2008/01/21/mempertahankan-nasionalisme-dalam-era-globalisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar